Rabu, 20 Oktober 2010

Akhirnya tikus pun pergi,,

Sudah banyak cara yang digunakan untuk membasmi kawanan tikus di rumah. Entah memakai lem tikus, perangkap tikus, dan membongkar tumpukan barang di rumah agar tak menjadi sarang tikus. Tetap saja si hewan mungil pengkrikit barang itu nongol di rumah. Hampir putus asa jadinya, menyebalkan sekali kalau harus berbagi rumah dengan penghuni yang satu itu.

Suatu saat, ketika belanja di h*pe**rt serpong, persis di depannya ada yang jual aneka barang perlengkapan rumah tangga yang unik2. Termasuk di antaranya pengusir tikus, nyamuk dan kecoa dengan menggunakan frekwensi suara. Suatu alat canggih berbasis ide cara mengusir tikus tradisional, yaitu dengan cara memelihara jangkrik jantan di dalam rumah. Konon, si tikus sangat tidak suka dengan suara jangkrik tersebut. Harga alat tersebut cukup mahal dibanding alat pembasmi tikus lainnya, 150k. Sempat agak pesimis dengan kemanjuran alat tersebut, mengingat berbagai cara yang lain tidak berhasil. Tetapi daripada penasaran, dan demi kenyamanan dan ketentraman di rumah, dibeli jugalah alat tersebut.

Ternyata setelah dipasang di rumah, hasilnya cukup memuaskan. Minimal setelah seminggu ini, tidak lagi terdengar suara krikit2 yang menyebalkan itu. Juga tidak lagi nampak tikus2 lewat berseliweran di area dapur dan lemari rusak itu. Meskipun kecoa dan nyamuk masih sering menunjukkan penampakannya, secara umum kami cukup puas dengan hasil yang dtunjukkan oleh alat tersebut. Semoga kepergian para tikus itu berlangsung abadi..
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar