Sedang membaca buku 10 kebiasaan manusia sukses tanpa batas karya Dr. Ibrahim Hamd al-Quayyid. Agar tak mudah hilang apa yang saya baca, dan juga dalam rangka menebar manfaat, sekaligus berlatih menulis, sedikit demi sedikit saya akan menuliskan ringkasan apa yang saya baca di sini. Ok, cukup sekian pembukaannya, mari menuju pokok permasalahan.
Dalam bagian mukadimah bukunya, Dr. Ibrahim membahas tentang perbedaan konsep bahagia dan sukses menurut barat dan Islam. Konsep barat hanya menekankan mekanisme dalam menjalin hubungan sesama manusia dan kepandaian dalam penerapannya, sementara konsep Islam cakupannya lebih menyeluruh dan menekankan pada aspek akhlak dan nilai-nilai yang dapat mengarahkan kehidupan manusia. Dengan kata lain, konsep barat hanya menekankan pada kebahagiaan dunia, sementara konsep Islam mengacu pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Menurut penulis buku ini, kesuksesan bukan sekedar konsep, prinsip, atapu pendapat yang kita dengar atau pelajari dari orang lain, tetapi kesuksesan adalah sebuah proses perjalanan dari pengalaman dan keahlian seorang manusia yang berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Kesuksesan adalah usaha manusia dalam melakukan interaksi aktif dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada pada kurun waktu dan di tempat tertentu sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Kesuksesan adalah membiasakan diri untuk hidup dengan cara tertentu, menghadapi berbagai persoalan dengan langkah efektif, membiasakan berinteraksi dengan sesama manusia dengan metode tertentu, membiasakan diri berinteraksi dengan waktu, dan membiasakan diri untuk menjalankan sebuah profesi, pekerjaan atau tugas secara profesional dan tepat.